Sunday, October 5, 2014

The Equalizer (film) - review

"The Equalizer poster" by [1]. Licensed under Fair use of copyrighted material in the context of The Equalizer (film) via Wikipedia - http://en.wikipedia.org/wiki/File:The_Equalizer_poster.jpg#mediaviewer/File:The_Equalizer_poster.jpg
"The Equalizer poster" by [1]. Licensed under Fair use of copyrighted material in the context of The Equalizer (film) via Wikipedia
The Equalizer (2014)
Director: Antoine Fuqua
Producer: Todd Black, Jason Blumenthal, Denzel Washington, Alex Siskin, Steve Tisch, Mace Neufeld, Tony Eldridge, Michael Sloan
Based on: The Equalizer (US series, 1985) by Michael Sloan and Richard Lindheim
Cinematography: Mauro Fiore
Edited by: John Refou
Production company: Village Roadshow Pictures; Escape Artists
Distributed by Columbia Pictures


Nonton film ini di Senayan City XXI 27 September 2014 jam 21.00 WIB (132 minutes) with EAS.

First of all, ini salah satu film terkejam yang saya tonton dalam dua tahun terakhir. It's badass. Karakter Bob a.k.a Robert McCall (Denzel Washington) is really badass. Bukan berarti dia penjahatnya tapi lebih ke he's really clever and the way he kill people is just unbelievable whoa.. According to the synopsis (nyontek sedikit), he once worked as (some kind of) elite. Di film ini benar-benar ditunjukkan karakternya yang more than smart and has a way of doing something according to level of accuracy or time. Awalnya, orang akan berpikir Bob mungkin seorang OCD karena selalu melakukan sesuatu secara sangat teratur. Dia selalu menggunakan timer di jamnya. Karena caranya, yang - obviously - makes him looks like an army, orang akan berpikir dia secret agent. Cara dia melatih Ralphie (rekan kerja di HomeMart) untuk jadi security guard sebenarnya bisa jadi semacam hint bahwa he's not an ordinary (background) singer (orang-orang di sekitarnya sering bertanya apa pekerjaannya sebelum di HomeMart dan jawabannya selalu: penyanyi. ada adegan yang menunjukkan bahwa Bob memang dulunya penyanyi).

Sejak adegan awal, sudah dibuat penasaran, kira-kira kapan adegan berantem atau action-nya dimulai (because we're talking about Denzel Washington's movie). Waktu muncul tokoh Teri a.k.a Alina, and apparently she's Russian, sudah mulai tercium kalau Bob akan terlibat masalah. It's funny when Alina guess that Bob's not Bob but he's more Robert-like person. (Terbukti ketika Bob ketemu Susan -ex CIA dan diungkaplah bahwa nama asli Bob adalah Robert. Robert mengganti identitas dan orang2 terdekat menganggap dia sudah mati). Dari awal hingga menuju adegan bertengkar pertama cukup lama (it's ok mengingat film ini berdurasi 132 menit).

Salah satu adegan berkesan adalah ketika Bob datang ke markas mafia yang di atas restoran. Dia mau 'beli' Alina seharga USD 9800 tapi si mafioso menolak. Lalu, Bob senyum and pretend that he's going. Bob buka tutup pintu sebanyak tiga kali, lalu kunci pintunya dan mulai memasang timer di jamnya. He's counting randomly, which is I don't understand the reason (hehehe agak tersesat di bagian ini). Dia pasang timer 16 detik, yang ternyata (sepertinya) waktu rencana untuk 'menghabisi' lima mafioso. Kata kunci: akurasi. At the end, waktu yang dia gunakan adalah (kalau tidak salah) 29 detik.

Scene lain yang cukup memorable waktu di HomeMart. Tepatnya ketika tabung oksigen yang dimasukin ke microwave meledak lalu water sprinkle toko menyala. Tipikal film action yang suka memperlihatkan jagoan beraksi saat hujan. Ralphie nyaris ditembak Teddy a.k.a Nicolai (kaki tangan Pushkin), kemudian tiba-tiba Bob muncul and shooting his nail gun accurately. Setelah 'menghabisi' Teddy, Bob pergi masih dalam kondisi water sprinkle nyala. Do'oh.

Anda pasti berpikir, kalau urusannya sama mafia Rusia, semustinya cerita tidak habis/selesai di matinya Teddy dong. Yup, you are right. Jaringan mafia, berdasarkan film-film yang saya tonton, sangat kuat. Kalau biangnya masih hidup, Bob pasti tidak akan selamat. Di bagian akhir film terlihat alur yang agak terburu-buru. Tiba-tiba, tiga hari kemudian Bob sudah ada di Moscow, tepatnya di rumah Pushkin, lebih detail lagi di kamar mandi Pushkin (what?). Gimana Bob bisa masuk sampai situ, nobody knows. How he kill Pushkin? Nyalain keran, potong kabel, waktu airnya luber dari sink, then guess yourself. Saat Bob keluar dari rumah, dikasih lihat bahwa semua pengawal Pushkin sudah 'habis'. Fyi, rumah Pushkin is very big like a castle.

Alur selanjutnya lumayan bisa ditebak. Everybody happy. Alina get her life back and start a new beginning. Bob/Robert melanjutkan kehidupannya dan masih tetap suka baca buku di diner tengah malam.

Pertanyaannya, kenapa Bob/Robert selalu berhasil 'menghabiskan' lawan? Kenapa Bob/Robert selalu lolos dari jangkauan polisi? How he kill people always 'clean' kecuali ketika di HomeMart dan tentu saja hasilnya sangat berdarah. Ke mana Alina/Teri setelah dari RS? Kenapa judulnya "Equalizer"? But I also remember, it's just a movie. (Sambil mengingatkan diri sendiri, jangan terlalu menggunakan logika dalam menilai film).

Karakter Bob/Robert McCall bukan sekadar ingin 'menghabiskan' jaringan perdagangan wanita. It's much more bigger than that. I think, when an action movie related to Russian then there's huge complicated problem behind it. Film ini juga bicara tentang perdagangan di Amerika yang dikuasai mafia asing, seperti Rusia, Irlandia, dan Italia. Karakternya juga seperti Robin Hood. Memberantas kejahatan dan memberikan hasilnya kepada orang yang membutuhkan.

Secara alur cerita tergolong sedang, tidak ringan tapi juga tidak terlalu berat. Durasi agak lama tapi menjawab alur. Secara sinematografi (yang belum terlalu saya pahami), ada beberapa angle-yang terkesan terlalu memaksa. Kamera benar-benar fokus pada karakter Bob/Robert.

Bagi yang tidak/belum pernah nonton serialnya, seperti saya, mungkin akan agak bingung dengan alur cerita. Tapi secara keseluruhan, I enjoy the movie (makanya sampai bisa nulis review).

Powered by Telkomsel BlackBerry® (saya merasa harus menyertakan ini karena review ini memang ditulis menggunakan perangkat BlackBerry ^^)

No comments:

Post a Comment