Saturday, July 5, 2014

0507 the 31st – Part 1


Berkat Tuhan itu sungguh luar biasa. Berkatnya yang diberikan melalui orang-orang terkasih di sekitar saya (jarak sangat dekat, sedang, maupun jarak jauh).

Hari ini, 5 Juli 2014 jadi 5 Juli yang ke tiga-puluh-satu-kali buat saya. Mau bilang, “time flies.” Well, it really is. Tapi, kali ini saya ingin menceritakan pengalaman luar biasa yang dialami hari ini. Tentang hal-hal berkenaan dengan refleksi atau kontemplasi akan saya tulis lain kali.

Jadi, seperti sudah diketahui di atas, saya lahir tanggal 5 Juli. So, today is my birthday. Yeay! *please do not “boo” me*.

Ceritanya dimulai dari beberapa hari atau minggu lalu. Entah dari mana ini muncul, tapi saya merasa ingin memberitahukan ke banyak orang kalau hari lahir saya sudah dekat. Biasanya, saya memilih diam-diam saja. Sebenarnya, itu sekaligus untuk mengecek (atau tes), siapa saja yang masih ingat tanggal lahir saya. Ha ha ha… Terbukti, beberapa teman terdekat sering kelewatan hari. Tidak apa-apa karena saya pun kadang melakukan hal yang sama. He he he…

Jadi, setelah woro-woro ke banyak teman tentang tanggal 5 Juli itu, terbersit juga semacam ide untuk bisa kumpul-kumpul. Kebetulan, sejak awal Juni berlangsung World Cup 2014 (Piala Dunia) dan ini (bagi saya) merupakan momen yang tepat. Acaranya: tentu saja nonton bareng. Pas sekali tanggal 4 Juli jam 11:00 p.m. (waktu Indonesia) ada pertandingan perempat final antara Jerman vs Prancis (fyi, Jerman menang 1-0).

Hari kumpul-kumpul untuk nonton bareng pun tiba. Sejujurnya, saya sudah “mengendus” bahwa rekan-rekan kantor saya tengah mempersiapkan sesuatu. Sudah menjadi semacam “tradisi” saya dan rekan-rekan untuk memberi selamat dan semacam kejutan bagi yang berulang tahun. Tidak heran, kan, kalau saya sok tahu. *tepuk-tepuk pundak sendiri*

Rencana awal kami adalah nonton bareng World Cup di salah satu convenience store asal Jepang (inisial FM) yang berlokasi di Jalan Cipete, Jakarta Selatan, karena lokasinya sangat dekat dengan kantor. Tapi, namanya juga “musim bola” dan hari Jumat malam maka tempatnya pun penuh. Setelah berdikusi, akhirnya kami memutuskan untuk pindah tempat ke salah satu café (berhubungan dengan kata ‘lebah’) di Jalan Fatmawati. Kebetulan, salah satu teman sudah lebih dulu di sana dan berhasil mempersiapkan tempat bagi yang lain.

Jujur, saya tidak terlalu suka tempat yang terlalu ramai dan berisik karena membuat kepala pusing. Itu juga sebabnya, ketika awal sampai di café, saya merasa kurang sreg. Antara rasa kurang sreg, bingung, dan sekaligus tidak enak. Singkat cerita, saya tidak duduk di kursi yang sudah disiapkan teman saya tadi dan memilih duduk di area lain, yang bagi saya lebih tenang dan tidak terlalu berisik. Jelas, itu membuat teman saya tadi kecewa. Maafkan…

Suasananya pun jadi kurang enak. Saya pribadi merasa tidak enak. Kadang, emosi dan egois lebih besar dari logika dan hati nurani. Huh.

Teman saya nyaris pulang duluan. Kenapa nyaris, karena ada sesuatu yang dititipkan teman saya yang lain lagi di tasnya, sehingga dia pun terpaksa tidak bisa pulang. Ini cukup lucu karena saya termasuk mudah “membaca” situasi apabila akan diberi kejutan. Ha ha ha… Sebenarnya jadi tidak seru, tapi mau gimana lagi? *ketawa lagi*

Kick-off Germany vs France

Ada yang memilih tetap duduk, sementara yang lain sedang seru menonton pertandingan. Saya? Dilemma. Sempat duduk sekitar setengah pertandingan paruh pertama, lalu akhirnya bergabung ke kerumunan penonton.

Tibalah pukul 12 malam kurang sedikit. Pertandingan sementara istirahat. Teman-teman pun seperti bersiap untuk melakukan sesuatu. Sampai tiba saatnya mereka mengeluarkan kue, mengucapkan selamat, sambil menyanyikan lagu “Happy Birthday” diiringi band –kebetulan malam itu sedang ada band yang tampil. Rasanya? Antara malu, senang, bahagia, terharu… campur aduk.

It was AWESOME! Luar biasa!


Sudah lama saya tidak diberi kejutan seperti itu. Benar-benar luar biasa. Dikelilingi teman-teman yang sayang sama saya (yes, they told me that they love me *pyong pyong muncul gambar hati kecil-kecil hi hi hi*). Sampai detik ini saya masih merasa luar biasa. Tidak bisa berhenti berterima kasih. Terima kasih, Tuhan. Terima kasih, teman-teman. Terima kasih, jagad raya.

Kuenya? Kue cokelat bentuk beruang Tous Les Jours. Senangnya!
Kadonya? Dompet! Senangnya!

What else?
Ulang tahun kali ini, saya manfaatkan sebagai ajang untuk meminta maaf dan berterima kasih kepada seluruh orang. Saya merasa, selama ini, mendapatkan perhatian dan pengertian yang luar biasa. Saya yang punya banyak kekurangan, kadang menyebalkan, sering merasa risih dan minder, manusia yang berbuat kesalahan, melakukan momen “bila emosi mengalahkan logika”, kadang menyakiti perasaan orang lain, masih suka membicarakan orang lain di belakang, sulit berterus terang, tidak memperlihatkan “warna” yang sebenarnya, memilih menutup diri dan diam, serta hal-hal lain yang harus saya ubah. Saya ingin menjadi pribadi yang lebih baik karena itu tolong maafkan saya.

Terima kasih dan maaf mungkin belum cukup. Tapi, saya harapkan silaturahmi yang akan terus terjalin dengan baik. *senyum*

--bersambung



Jakarta, 5 Juli 2014
DMJ