I named it "Post Event Galauness" atau rasa galau usai mengadakan acara. He he he
Waktu melakukan persiapan, rasanya naik turun. Apalagi kalau rekan-rekan sejawat juga sedang disibukkan hal lain, suasanya bisa gawat kalau salah senggol sedikit saja.
Persiapan setengah matang ataupun matang itu karena proses. Kadang saya terlalu egois karena merasa harus dan bisa mempersiapkan semua sendiri. Kenyataannya, itu nggak mungkin. Disitulah saya belajar kerja sama tim. Nggak instan kok, semua butuh proses.
Proses mengetahui dan mengenal rekan kerja. Proses 'trial and error'. Proses "senggol cubit" (hush.. jangan kasar-kasar he he he). Proses "bisa minta tolong nggak?". Proses "kerjaan gue juga banyak". Proses "of course I will help you". Ha ha ha it's getting more sensitive here.. Anyway, begitulah ketika lebih terbiasa kerja sendiri.
Tapi itu 매력 alias pesona dari proses mempersiapkan sebuah acara. I don't know about you (khususnya yang sdqh berkecimpung lama di dunia event organizer).
Beberapa pengalaman membuat saya semakin mengenal karakter diri. Seperti apa saya sebenarnya. Siapa saya dimata orang lain. Seberapa jauh/tingkat egoisitas dalam diri saya. Termasuk juga seperti apa peran saya dalam sebuah tim. (O..o.. 'tim' adalah kata penting bagi saya yang tidak bisa disebut sembarangan karena perlu usaha dan komitmen didalamnya).
Tapiiiii... I really enjoy it. Saya menikmati masa-masa itu. Saya merasa jadi orang yang diperlukan. Saya merasa bisa berbuat sesuatu untuk orang lain. Saya merasa saya ada.
Well, sometimes I did stressed out but I think I learned a little bit how to figure it out. Bukan karena kuatku tapi semua karena Kuasa dan Pimpinan-Nya.
Singkat cerita (padahal dari tadi sudah lebih dari singkat), fokusnya adalah hari pelaksanaan. Karena yang ingin dicapai, kan, acara puncak.
Perubahan di sini di situ. Editing di ini itu. Bahkan beberapa hal bisa berubah di detik-detik terakhir atau bahkan saat acara sudah berjalan. Semua tujuannya satu: supaya acaranya sukses.
Lalu, apa ukuran kesuksesan sebuah acara? Apa karena banyak penonton? Apa karena ada yang memuji? Apa karena diliput oleh media? Apa karena tidak ada kesalahan? Apa karena team work yang baik? Apa karena bisa menghibur dan menyenangkan banyak orang? Menurutmu?
Buat saya, salah satu hal yang bisa membuat suatu acara disebut sukses adalah acara diakhiri dengan senyuman para petugas, pengisi, dan penonton acara. Ketika kita masih bisa tersenyum walau badan lelah dan masih harus merapikan perlengkapan acara, serta mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait.
Lalu?
Lalu muncullah "Post Event Galauness". Rasa rindu menjalani persiapan, pelaksanaan, hingga penutupan acara.
Apalagi kalau selama masa itu bisa menambah kenalan/teman/jaringan.
*biarkan saya tersenyum sejenak* ^_^
Seperti hari itu. Dibalik segala kekurangan tapi masih ada senyuman tersungging di bibir pihak-pihak yang terlibat. "Kalian luar biasa," kataku.
=== === === === ===
Menghadapi "Post Event Galauness" hari itu, 23 Juli 2016, saya memutuskan menonton film tengah malah di bioskop.
Walau sempat tertidur di beberapa adegan tapi saya tetap suka film (seri) ini.
So, what's next?