Menjadikan tanggal 5 setiap bulan sebagai hari "wajib" menulis.
Menulis sebagai rutinitas kah?
Rutinitas dan kewajiban adalah dua hal berbeda. Tapi untuk urusan tulis menulis, saya menggabungkan keduanya. Sepertinya. He he he
Hari ini, 5 Mei 2016, jatuh sebagai jari libur. Hari Kenaikan Isa Almasih. Di Korea, tanggal ini juga dirayakan sebagai 어린이 날 atau Hari Anak atau Children's Day. Apa yang biasa dilakukan saat 어린이 날? Anda bisa baca banyak informasinya dengan mengetik kata kunci tersebut di kolom search. ;D
Apa yang mau saya bicarakan kali ini? Hmmm...
Ah iya, mumpung baru lewat sehari.
Jadi, kemarin (tgl 4 Mei) malam, saya memutuskan nonton film "Ada Apa Dengan Cinta 2" (AADC2). Lokasi nontonnya di CGVblitz PP, jam 22.20 WIB.
Film ini lagi hits. Mulai tayang di layar lebar 28 April lalu. Premiere-nya, menurut artikel yang saya baca, dilakukan di Yogyakarta. Kenapa? Karena katanya sebagian besar adegan diambil atau memakai latar tempat Yogyakarta.
Hmm, kebetulan yang menyenangkan.
Waktu AADC ditayangkan, saya sedang menjadi warga sementara Yogyakarta. Saat itu, saya tengah menjalankan kewajiban sebagai mahasiswa. Zaman itu, di Yogyakarta hanya ada satu bioskop yang "mumpuni", yaitu di Mataram (beberapa tahun kemudian baru dibangun bioskop di Ambarukmo Plaza dan diikuti bioskop-bioskop lain). Mataram adalah bioskop yang... umm.. bagi yang pernah nonton di sana sekitar tahun tersebut pasti tahu maksud saya.
Ok, kembali ke AADC2.
Saya nonton AADC2 karena merasa perlu nonton dan harus mendukung film Indonesia. Selain itu, agak penasaran dengan kelanjutan kisah romantis Cinta dan Rangga. (Iklan versi salah satu SNS tentu belum menjawab cerita utuhnya).
[attention: spoiler alert]
Oo ternyata Mamet menikah dengan Milly.
Oo ternyata Maura sudah punya 3 (?) anak. Dan yang memerankan suaminya adalah suami asli si pemeran.
Oo ternyata Alya diceritakan meninggal akibat kecelakaan.
Oo ternyata Karmen punya masalah yang membuatnya masuk rehabilitasi selama 6 bulan karena coba-coba mengkonsumsi benda terlarang.
Dan, oo ternyata Cinta tunangan dengan pria lain.
Apa?? *ha ha ha sok drama*
Lalu, Rangga?
Oo ternyata Rangga menetap di Amerika Serikat dan membuka coffee shop bersama temannya, sambil kadang menulis. Ya, dia kan diceritakan "nyastra" banget. Sedikit lebih agresif, tidak kaku seperti waktu SMA.
Empat sahabat masih tetap bersahabat dan loyal.
Empat sahabat masih saling perhatian terhadap satu sama lain. (Entah apa yang terjadi sebelumnya, ya, karena ini, kan, cerita film. Fiksi.)
Apa yang menarik? (Menurut saya tentunya)
Yogyakarta!
Saya merasa familiar dengan beberapa latar tempatnya.
Greenhost Hotel di Prawirotaman. Saya sempat diinapkan di situ waktu berkunjung ke Yogyakarta untuk hadir di Jogja-Netpac Asian Film Festival pada akhir 2015. Waktu itu memang dibilang, kru AADC2 bakal datang untuk shooting di hotel itu. Sayangnya, kami kembali ke Jakarta sebelum jadwal shooting mereka.
Pasar dekat Greenhost Hotel (saya lupa namanya). Tidak sempat masuk tapi beberapa kali lewat di depannya.
Via-Via. Restoran dan toko rotinya yang mungil tapi menarik. Saya sempat beli beberapa bungkus kue kering di situ dan rasanya beneran enak. Sempat makan siang di restorannya, tapi waktu itu saya kurang sehat jadi tidak bisa menikmati hidangannya.
Sate klathak. Saya lupa lokasi persisnya. Tapi waktu itu saya sempat diajak makan sate klathak di daerah Bantul. Lokasinya jauh tapi semua terbayar karena dagingnya yang empuk! (Maklum kekuatan gigi saya tidak seperti dulu kala).
Lokal. Saya belum pernah ke situ. Tapi seorang teman pernah merekomendasikan untuk menginap di Lokal.id (?) kalau berkunjung ke Yogyakarta.
Dan tentu saja kotanya. Sesuai gelarnya, provinsi ini juga istimewa di hati saya, Daerah Istimewa Yogyakarta.
AADC berhasil memberikan memori bagi masa kuliah saya. Dan kini AADC2 juga berhasil menarik perhatian saya. I really enjoy watching the movie.
Tentang aktor dan aktrisnya, saya tidak bisa menilai. Saya hanya penikmat.
Salah satu kesan saya menyangkut acting Mr. Nicolas Saputra, si tokoh legendaris nan misterius.
Rasanya, dulu acting-nya lebih terasa dibanding versi sekarang. Kadang mata Anda terlihat ragu.
Atau mungkin itu hanya perasaan saya saja.
Mrs. Dian Sastrowardoyo tetap menunjukkan kepribadian Cinta seperti masa SMA. Tapi di versi sekarang lebih banyak mengungkap emosi yang terkesan lebih lepas.
Atau mungkin karena dulu dibuat karakternya lebih ja'im.
Terima kasih sudah memproduksi AADC2. Terima kasih sudah meramaikan perfilman Indonesia dengan film yang menghibur dan membuat tersenyum.
2016년 5월 5일
자카르타